Senin, 05 Januari 2015

Apa sih Butterfly Effect itu?

Pernahkah anda mengetahui istilah Butterfly Effect? Istilah tersebut pernah menjadi judul sebuah film di tahun 2004 yang berjudul The Butterfly Effect. Tapi apa sih sebenarnya maksud dari Butterfly Effect itu sendiri?

Poster Film Butterfly Effect
Menurut Wikipedia
Butterfly Effect adalah istilah dalam "Teori Chaos" (Chaos Theory) yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal" (sensitive dependence on initial conditions), di mana perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem non-linear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan kemudian. Istilah yang pertama kali dipakai oleh Edward Norton Lorenz ini merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian.
Nah! dari pengertian tersebut, saya akhirnya punya pandangan sendiri tentang butterfly effect. Saya punya penggambaran lain dari butterfly effect ini. Saya ambil contoh begini :
Saya sedang berjalan kaki di trotoar pada sore hari. Kemudian saya melihat sebuah paku yang ada di tengah jalan tersebut. Karena saya merasa lalu lintas cukup sepi, maka saya cuek saja dengan paku tersebut dan melanjutkan jalan-jalan saya. Dua menit kemudian, saya mendengar suara tabrakan yang keras sekali. Saya menuju ke tempat itu dan menolong seorang bapak-bapak yang baru pulang kerja dengan menaiki motor. Setelah diselediki, ternyata dia tabrakan karena oleng yang disebabkan ban motor yang pecah.

Mari kita putar waktu jalan-jalan saya tadi Lima menit kebelakang dengan versi lain.

Saya sedang berjalan kaki di trotoar pada sore hari. Kemudian saya melihat sebuah paku yang ada di tengah jalan tersebut. Saya ambil paku tersebut, lalu saya buang pada tempat sampah anorganik. Setelah itu lalu lintas di jalan tersebut cukup lancar. Saat saya hendak pulang, saya melewati sebuah rumah sederhana. Kemudian datang seorang bapak-bapak mengendarai sebuah motor ke rumah tersebut. Rupanya bapak tersebut baru pulang kerja dan membawakan makanan untuk keluarganya. Saya melihat dari luar mereka melahap makanan yang sudah dibawakan oleh bapak-bapak tadi. Bapak tersebut senang melihat anaknya menikmati makanan tersebut. Keesokan harinya, saat saya mau berangkat sekolah, saya melewati rumah bapak-bapak yang kemarin. Sambil berlalu, saya melihat anak dari bapak tersebut sedang berpamitan untuk ke sekolah kepada bapak tersebut dan ibunya. Anak tersebut terlihat semangat sekali untuk berangkat sekolah.
***
Beberapa tahun kemudian, anak tersebut dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia, dan anak tersebut menjadi Presiden yang adil dan Rakyatnya sejahtera secara merata. Karena saya sejahtera, saya bisa menjadi orang sukses yang saya inginkan.


Sudah mendapat gambaran? oke, saya jelaskan. Andai waktu itu saya tidak mengambil paku, mungkin yang terjadi adalah kecelakaan karena ban pecah. Kemudian bapak-bapak tersebut mengalami patah tulang dan harus diamputasi. Karena dirawat di rumah sakit, bapak tersebut membutuhkan biaya untuk pengobatan. Karena hidup dalam kesederhanaan, bapak tersebut sempat menjual barang-barang yang dimilikinya. Setelah sembuh, bapak tersebut kehilangan pekerjaannya karena kakinya diamputasi. Karena kehilangan pekerjaannya, bapak tersebut tidak bisa menghidupi keluarganya. Anaknya tidak mendapat pendidikan. Kemudian karena anaknya tidak mendapat pendidikan, dia tidak bisa meraih cita-citanya untuk menjadi presiden. Akhirnya yang menjadi presiden saat itu adalah orang yang tidak tepat. Banyak orang yang tidak sejahtera.

Begitulah contoh dari gambaran butterfly effect. Walaupun sedikit berlebihan, namun yang saya tekankan disini adalah hal kecil yang kita lakukan. Mungkin anda membantahnya dengan "Itu kan memang sudah takdirnya begitu", "Ya kali, ngga mungkin se-kebetulan itu". Walaupun hal tersebut bukan Faktor Utama. Ya memang, ini hanyalah sebuah contoh. Tapi sekali lagi yang saya tekankan adalah hal kecil yang kita lakukan saat ini. Kita tidak akan pernah tahu masa depan kita, kita tidak akan pernah tahu bagaimana kehidupan kelak. Tapi, kita bisa menentukan itu semua mulai dari sekarang, dengan mewujudkan hal-hal kecil yang berdampak kedepan. Mungkin dampak itu bukan bagi kita, melainkan bagi orang lain. Dampak itu mungkin juga tidak terjadi dalam jangka pendek, namun jangka panjang.

Banyak kisah orang besar yang bermula dari hal-hal kecil yang dilakukannya. Contoh saja Newton, andai dia tidak punya inisiatif untuk mencari udara segar dibawah pohon apakah teori gravitasi hingga saat ini ada? andai saja Soichiro Honda semangat kuliah untuk mengejar sertifikat, bukan ilmunya, akankah motor yang kita tahu sekarang ada? andai saja ibu Thomas Alva Edison patah semangat dalam mendidik anaknya, akankah tercipta lampu hingga saat ini? Sekali lagi saya tekankan pada hal-hal kecil yang dilakukan orang-orang tersebut, bukan pada 'kebetulan' yang terjadi.

Jadi, jangan remehkan hal-hal kecil dilakukan oleh seseorang. Bisa saja hal itu akan berdampak besar pada anda suatu saat. Ingat hal besar tidak terjadi begitu saja, pasti ada hal kecil yang memulainya. Lakukanlah hal-hal kecil karena itu pasti akan ada dampaknya. Siapa yang tahu salah satu penyebab kesuksesan anda berawal dari mengambil paku dijalan?
Semoga bermanfaat!

Sumber Mata Air

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar